Kapolsek Banjarangkan Hadiri Lokakarya Mini Lintas Sektoral Di Puskesmas Banjarangkan I.
Klungkung – Kapolsek Banjarangkan AKP I Ketut Budiarsana, S.H., M.H. menghadiri kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektoral yang dilaksanakan di Puskesmas 1 Banjarangkan, Banjarangkan, Klungkung, pada Mei 2025., (23/5).
Kegiatan ini bertujuan untuk membahas kondisi dan penanganan masalah kesehatan masyarakat di wilayah Banjarangkan.
Lokakarya ini turut dihadiri oleh perwakilan Kadis Kesehatan Klungkung, Kabid Kesmas I Nengah Suardana, Camat Banjarangkan I Dewa Komang Aswin, AP., MM, Kepala UPTD Puskesmas Banjarangkan 1 dr. I Wayan Agus Arisnawan, para Bendesa Alitan se-Desa Banjarangkan, serta Kader Desa Siaga se-Kecamatan Banjarangkan.
Dalam sambutannya, Camat Banjarangkan menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani stunting, penyakit menular seperti rabies dan DBD, serta isu pengelolaan sampah yang berdampak pada kesehatan lingkungan.
Sementara Kabid Kesmas menegaskan bahwa data potensi diabetes pada remaja Klungkung yang sempat viral merupakan hasil skrining, bukan diagnosis pasti, dan menekankan pentingnya menjaga pola makan dan aktivitas fisik.
Kepala Puskesmas Banjarangkan 1 melaporkan sejumlah data kesehatan di wilayahnya, termasuk 190 kasus gigitan hewanper Januari–April 2025, 16 kasus TBC, 92 kasus gangguan jiwa, 101 kasus hipertensi, serta penurunan angka kehamilan dan stunting.
Ia juga menyampaikan pentingnya meningkatkan kehadiran ibu hamil di Posyandu dan dukungan untuk program inovatif seperti pemanfaatan **daun kelor** dalam mendukung penurunan stunting dan meningkatkan gizi keluarga.
Kapolsek Banjarangkan dalam kesempatan tersebut menegaskan kesiapan Polsek dalam mendukung kegiatan kemanusiaan.
"Kami bersama Dinas Sosial telah melakukan evakuasi ODGJ di Dusun Kawan, Desa Bakas, dan kami siap backup kegiatan serupa ke depannya. Selain itu, kami siap membantu penanganan anjing liar melalui Bhabinkamtibmas, serta mengingatkan pentingnya keselamatan berkendara, khususnya bagi remaja agar menggunakan helm dan tidak terlibat balap liar." Jelasnya.
Lokakarya ditutup dengan sejumlah kesepakatan, antara lain Sosialisasi dan edukasi pencegahan stunting, Penguatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan jadwal terkoordinasi, Penanganan ODGJ yang lebih terstruktur, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengendalian anjing liar.